Thailand

The more you praise and celebrate your life, the more there is in life to celebrate. – Oprah Winfrey

Perjalanan ini dilakukan sebagai selebrasi kelulusan saya dari FIB UI tercinta. Life must go on, apparently..

Kali ini rute yang kami pilih adalah Jakarta – Phuket – Bangkok – Siem Reap – Phnom Penh – Singapore – Jakarta, dan akan saya bagi beberapa bagian per-negara, karena cukup panjang jika digabung semua.

The heroes of the story:

  • Medina Basaib
  • MM Ari Dewayanti
  • Chaeranny Rilinovia
  • Rizky Aisis Pattynama
  • Ilham Krismansyah
  • Lukmanul Hakim

16 Agustus 2013. Kami bertemu di bandara Soekarno-Hatta pukul 12 siang untuk bersiap naik pesawat Air Asia destinasi Phuket (Rp600.000,00 an). Pesawat dijadwalkan berangkat pukul 3 dan sampai di Phuket sekitar jam 6. Sepertinya sudah menjadi budaya di Indonesia, pesawat delay, sehingga kami baru meninggalkan Soekarno-Hatta pukul 19.30.

TIPS: Oh iya, sebelum perjalanan, jangan lupa mengurus semua akomodasi – penginapan dan transportasi – agar tidak keteteran di sana. Setidaknya kamu harus tahu tempat yang akan  kamu singgahi dan bagaimana akses transport di sana.

Sampai di Phuket sekitar pukul 22.30 (tidak ada perbedaan waktu antara Jakarta dan Thailand), kami dijemput agen perjalanan kami di Phuket, Miss Lada, di bandara Phuket di Phuket Town. Kami diantar ke hotel di daerah Patong, bernama Narry Patong hotel. Sekedar informasi, Patong terkenal dengan pantainya yang cukup friendly. Patong mirip sekali dengan Legian – Kuta di Bali, mulai dari pantainya, jalannya, hingga suasana kehidupan malamnya.

17 Agustus 2013. Kemerdekaan Indonesia. Pagi-pagi kami bangun untuk lalu bersiap tour Phi Phi Island. Dijemput Miss Lada dengan van yang isinya sudah ada rombongan lain dari Amerika, melewati The Big Buddha yang duduk manis di atas bukit, menuju pelabuhan. Kami juga melewati beberapa pusat pelatihan Thai Boxing yang sangat terkenal. Oh iya, seperti di Bali juga, di setiap sudut jalanan dipenuhi sebuah post penuh sesajen berupa soda merah dan makanan.

Di pelabuhan, alat snorkeling disewakan seharga 100 Baht (sekitar Rp34.000,00, 1B = Rp340,00). Dari pelabuhan, kami naik speed boat berkapasitas 50 orang menuju Maya Bay. Tempat ini akan sangat cantik jika saja tidak terlalu ramai. Pasirnya putih halus seperti tepung, laut jernih biru muda, dikelilingi oleh tebing batu dengan semburat hijau daun dan lumut.

image

Dilanjutkan snorkeling di pulau tak berpenghuni yang saya lupa namanya (snorkeling di sini tidak terlalu bagus, karangnya rusak, namun ada beberapa ikan cantik), lalu ke Viking Cave, sebuah goa yang dilestarikan oleh pemerintah Thailand. Konon, tempat ini adalah salah satu tempat shooting The Pirates of the Carribbean. Pemberhentian selanjutnya yaitu Monkey Beach, sebuah pulau yang dihuni oleh ratusan monyet haus pisang. Setelah itu barulah ke Phi Phi Island untuk makan siang dan istirahat. Alhamdulillah, kami dapat tempat makan di pinggir yang dapat pemandangan paling cantik.

image

Dari Phi Phi Island, kami berangkat ke Khai Nai Island, tempat kami bebas berenang, bermain di pantai, main water sports, atau sekedar berjemur. Setelah sore, tiba saatnya kami untuk pulang. Malamnya kami jalan-jalan di sekitar Patong.

image

image

18 Agustus 2013. Pagi itu kami mencoba Thai Massage sebelah penginapan kami. Siang datang dan tiba saatnya kami meninggalkan Phuket, dijemput Miss Lada ke terminal bus di Phuket Town. Total keseluruhan paket Miss Lada ini dihargai sekitar 1200 Baht, atau sekitar Rp408.000,00.

Bus ke Bangkok cukup nyaman karena perjalanan Phuket-Bangkok memakan waktu sekitar 12 jam. Perjalanan dimulai sejak pukul 4 sore, dan berhenti 2x, sekitar pukul 6 sore untuk cemilan sore dan buang air (maghrib di Thailand sekitar pukul 7), lalu sekitar pukul 9 malam untuk makan malam. Kami tidak menikmati makan malam gratis (paket dari bus) ini karena banyak menunya pork dan rasanya kurang cocok di lidah kami. Saya sendiri makan bubur terlalu encer yang rasanya tawar, yang bahkan sampai saat ini masih terasa di lidah saya.

19 Agustus 2013. Pukul 03.30 pagi kami sampai di terminal Mo Chit. Kami menuju BTS Mo Chit untuk naik BTS ke Nana, daerah kami menginap. BTS (Bangkok Mass Transit System) mirip KRL di Jakarta, namun dalam versi lebih canggih. Tentu saja pukul 03.30 service masih tutup, sehingga kami harus menunggu loket dibuka.

image

image

Pukul 06.00, loket dibuka dan kami langsung naik BTS menuju Nana (saphani tapay, Nana. Tujuan berikutnya, Nana. Barangkali begitu). Hotel kami, Ibis, berada di daerah Nana distrik Sukhumvit. Ternyata Nana adalah salah satu pusat hiburan malam di Bangkok. Dari BTS Nana ke Ibis, kami melewati jalan penuh dengan bar yang juga masih banyak ‘perempuan’ menjajakan diri. Saya tidak tahu apakah mereka beneran perempuan atau ladyboy. Yang jelas, sepertinya bar-bar di sana buka 24 jam.

Belum bisa check in hotel, kami hanya menaruh tas di resepsionis, tidak sempat mandi, sikat gigi, cuci muka, ganti baju dan dalaman, langsung sarapan di McDonald’s lalu menuju BTS Nana, naik BTS berhenti di BTS Saphan Taksin. BTS Saphan Taksin ini bersebelahan dengan Central Pier, tempat kami memulai river cruise di Chao Phraya River. Chao Phraya merupakan sungai besar di jantung Bangkok, berwarna kecoklatan seperti Thai tea. Dari Central Pier menuju Tha Tien pier, melewati pasar, menuju Grand Palace – komplek kerajaan Raja Thailand dari tahun 1700-an. Komplek ini sangat besar dan akan memakan waktu lama jika dijelajahi semua, kami tidak menjelajahi semua tempat.

Tips: BAWA BOTOL MINUMAN. Di sana sangat panas dan tidak ada yang jual minuman, namun disediakan keran air minum untuk refill.

image

^ muka-muka belum mandi

Setelah makan siang di pasar, kami jalan kaki menuju Wat Po, yang terkenal dengan The Giant Reclining Buddha, patung Buddha tiduran sepanjang 46m, dilapisi emas.

Tips: Banyak penipuan di sini, jika kamu ingin ke temple manapun dari Grand Palace, akan ada orang yang bilang kalau temple itu jauh dan sedang tutup sementara karena ada perayaan agama, sehingga kamu diajak naik Tuk Tuk sambil menunggu temple itu buka. Orang ini sudah bekerja sama dengan pengendara tuk-tuk yang akan membawa kita ke tempat yang memaksa kita untuk belanja, baru setelah itu diantar ke temple yang kita maksud. Untung sebelumnya saya sudah pernah membaca modus ini, jadi kami tidak tertipu. Kami jalan ke Wat Po dari Grand Palace, ternyata tidak jauh (kami juga melihat peta, tidak jauh hanya lurus saja), dan tidak tutup, tidak ada perayaan apapun.

image

Berhubung sudah membeli tiket one-day-trip, kami tidak perlu bayar tiket perahu lagi untuk kembali ke Central Pier.

Malamnya, setelah terjadi sedikit perselisihan antara akan lanjut ke Pattaya atau tidak, kami berjalan-jalan di sekitar Nana, saya penasaran dengan belalang goreng dan jangkrik goreng.

20 Agustus 2013. Setelah memutuskan untuk tidak ke Pattaya karena efisiensi uang dan waktu, kami memutuskan untuk berjalan-jalan di Bangkok saja. Sungguh, BTS memudahkan segalanya! Kami pergi ke daerah Siam, berjalan kaki dari terminal BTS Siam, memasuki mall yang sepertinya cukup besar dan mahal, lalu keluar ke arah Platinum. Platinum menjual barang-barang seperti di online shop. Mungkin setara dengan ITC, namun dengan tempat dan baju yang lebih bagus 1 tingkat di atas ITC. Saya tidak berbelanja banyak di sana. Malamnya pun kami ke mall untuk mencari makan. Kenapa kali ini kami pilih mall, karena kami ingin mencari makanan yang rasanya memang cocok di lidah Indonesia. Bahkan McDonald’s Thailand pun kurang cocok di lidah kami. Akhirnya kami menemukan satu restoran di mall Terminal 21, bernama Dory. Akhirnya kami bisa makan enak :”)

image

Sepulangnya dari Terminal 21, kami menuju Nana Plaza dekat hotel kami, dengan plang neon besar di pintu masuk “THE WORLD’S LARGEST ADULT PLAYGROUND“. Wow, titel yang berat. Kami masuk ke salah satu tempat striptease bernama “Spanky’s“. Tempat striptease ini bukan menampilkan wanita, tapi ladyboy. Hampir tak ada bekas kejantanannya, semua dibabat habis! Kami cukup membeli bir untuk dapat masuk ke tempat itu, meskipun birnya tidak saya sentuh juga. Oke, seteguk. We’re done, Thailand! Thank you for the experience! Sawatdee khaa! สวัสดี ค่ะ! Pop khan maiพบกันไหม่! Sampai bertemu lagi!

To be continued……

3 pemikiran pada “Thailand

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s